Profil SMAN 1 Maniangpajo

SMA Negeri 1 Maniangpajo atau lebih dikenal dengan nama SMA Anabanua, pada mulanya hanya berupa yayasan yang berdiri pada tahun 1988 Pendirinya saat itu adalah tokoh-tokoh masyarakat Anabanua dan Pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) Anabanua yang diketuai oleh H. Abdul Karim Alif, BA, sekaligus selaku Sekretaris Yayasan Pendidikan Maniangpajo.

Pada tanggal 4 Maret 1988, Yayasan Pendidikan Maniangpajo didaftar pada Andi Hasnah Beddu, SH selaku Wakil Notaris Sementara di Sengkang. Yayasan ini diketuai oleh Syarifuddin Baso; Wakil Ketua: Haji Bahar Sultan Makkulle; Sekretaris I: Abdul Karim Alif, BA; Sekretaris II: Abdul Karim Pawiloi; Bendahara: Muhammad Nur Jaya; Anggota: Soekirso Ardiwinoto; Drs. Muhammad Muchtar P; Dakok; Andi Rasli H. Andi Sarampa; Haji Abdul Samad; Pangeran Alif, BA; H. Bohari; H. A. Caco; dan Ceppa. Sementara, yang ditunjuk sebagai Badan Penasehat adalah: Camat Maniangpajo; Andi Alinuddin, H. Andi Dahlan; dan Andi Muhammad Basir.

Pada tanggal 5 Maret 1988 Yayasan Pendidikan Maniangpajo mengeluarkan SK No. 10/YPM/1988 tentang pendirian SMA Swasta Anabanua. Kemudian pada tanggal 9 Maret 1988 Akte dan Anggaran Dasar Yayasan didaftar dalam buku daftar kepaniteraan Pengadilan Negeri di Sengkang dengan Nomor: 04/pdt/1988/PN.Skg. selanjutnya pada tanggal 20 Maret 1988 mengangkat Abdul Majid, BA sebagai Kepala Sekolah dan berlaku surut mulai 20 Juli 1987.

Tanggal 14 Desember 1988, Kepala Kantor Wilayah Pendidikan dan Kabudayaan Propinsi Sulawesi Selatan mengeluarkan SK No. 230/Kep/I06/H/88 tentang Izin Operasional SMA Swasta Anabanua, kemudian pada tanggal 5 Mei 1992 beralih status menjadi SMA Negeri setelah Menteri Pendidikan dan Kabudayaan RI mengeluarkan SK No. 0216/0/1992.

Pada awal berdirinya, SMA Swasta Anabanua, dibawah kelompok Yayasan Pendidikan Maniangpajo bekerja sama dengan SMA Negeri 1 Sengkang menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di sebuah gedung di dekat Masjid Jami Anabanua. Setelah itu, salah seorang tokoh masyarakat Maniangpajo mewakafkan

sebidang tanah di Jl. Poros Palopo Dekat Bulog. Namun, karena lokasi yang kurang strategis, atas prakarsa Pengurus KUD Anabanua, dipilihlah tanah seluas 17,443 m2 yang berlokasi di Jl. Pare Pare No. 3 Anabanua menjadi lokasi pembangunan SMA Anabanua yang juga dijuluki sebagai Kampus Cemara. Tanah tersebut dibeli seharga Rp. 5.000.000,- dari delapan orang warga Anabanua. SMA Swasta Anabanua juga pernah bekerja sama dengan SMA Negeri 1 Paria.

Diawal beroperasinya, ditunjuk sebagai Penanggungjawab Unit Pelaksana Tugas (U.P.T) adalah Soekirso Ardiwinoto, dan Pelaksana Tugas Harian Kepala Sekolah adalah Abdul Majid, B.A., sementara yang ditunjuk sebagai Kepala Urusan Tata Usaha adalah Pengeran Alif, B.A., dibantu oleh Murniati M dan Abdul Karim P.

Saat berstatus swasta, SMA Anabanua telah dipimpin oleh dua Kepala Sekolah, yaitu:

H. Abdul Majid, B.A. dengan masa kerja 4 tahun 7 bulan dari Bulan Juli 1987 s.d Pebruari 1992
Drs. Alam Usmin, dengan masa kerja 5 bulan, dari Bulan Pebruari 1992 s.d Juli 1992

Setelah itu, SMA Negeri 1 Maniangpajo berstatus negeri dan sampai sekarang (Mei 2011) telah dipimpin oleh enam kepala sekolah, yaitu:

Drs. H. Mohammad Ridwan, M.Pd. dengan masa kerja 4 tahun dari Bulan Juli 1992 s.d Agustus 1996. Sekarang Staf Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan
Drs. A. M. Amiluddin, M.Pd. dengan masa kerja 2 tahun dari Bulan Agustus 1996 s.d Agustus 1998. Sekarang Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo.
Drs. Andi Kampiri, M.Pd. dengan masa kerja 5 tahun dari Bulan Agustus 1998 s.d Juni 2003. Sekarang Pengawas SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo
Drs. Iskandar Andi Parakkasi, M.Si. dengan masa kerja 1½ tahun dari Bulan Juni 2003 s.d Januari 2005. Sekarang Pengawas SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo
Drs. Asdar, M.Pd. dengan masa kerja 2 tahun dari Bulan Januari 2005 s.d September 2006 (Serah terima jabatan, Januari 2007). Sekarang Kepala SMKN 1 Gilireng
Drs. Jamade, M.Si. dari bulan September 2006 (Serah terima jabatan, Januari 2007) sampai sekarang

SMA Negeri 1 Maniangpajo adalah suatu instansi pendidikan yang berupaya semaksimal mungkin membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengantisipasi kehadiran perdagangan bebas, sehingga SMA Negeri 1 Maniangpajo sangatlah diharapkan mempunyai peran yang positif dalam rangka mencetak kader-kader bangsa yang memiliki keilmuan yang tinggi dan berwawasan global serta memiliki keimanan yang kokoh yang dapat membentengi mental alumninya dalam mempertahankan nilai-nilai budaya yang positif sebagai warga negara Indonesia yang berjiwa Pancasila sejati.

Dalam menghadapi era globalisasi berbagai bidang aktivitas kehidupan, jelas SMA Negeri 1 Maniangpajo tak dapat melepaskannya. Tantangan tersebut memerlukan kemampuan dan komitmen yang tinggi dari segenap komponen sekolah agar dapat memperbaiki kualitas pendidikan, dan meningkatkan citra SMA Negeri 1 Maniangpajo di masyarakat. Kampus Cemara akan tumbuh sebagai Innovative, Competitive, and Creative School, serta mampu memberikan pendidikan yang layak, bermutu, dan berkeadilan kepada masyarakat.

Sederet prestasi pun pernah diraihnya, mulai dari tingkat kecamatan hingga tingkat nasional pada lomba akademik, olahraga, seni dan event-event lain, termasuk pada tahun 2009, ditunjuk sebagai Rintisan Sekolah Kategori Mandiri (RSKM)/Rintisan Sekolah Standar Nasional (RSSN). Pada Tahun Pelajaran 2009/2010, disaat Standar Kelulusan semakin diperketat, melalui Ujian Nasional Utama, dari 128 Peserta Ujian Nasional, tercatat hanya 1 (satu) orang yang harus mengulang.

Sejak ditunjuk sebagai wakil Propinsi Sulawesi Selatan mengikuti lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional Tahun 2006, SMA Negeri 1 Maniangpajo melakukan gebrakan dalam mendidik dan membiasakan hidup sehat, disiplin, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan bagi siswa-siswinya. Salah satu kegiatan yang dikembangkan adalah budaya salam-salim. Setiap pagi, siswa yang tiba di sekolah dijemput oleh Kepala Sekolah, Guru, dan Pegawai di depan pintu gerbang sekolah. Maksudnya bahwa siswa dibiasakan untuk mengucapkan salam kapan dan dimana saja ketika bertemu dengan sesama muslim. Kemudian siswa masuk dan berjabat tangan dengan Kepala Sekolah, Guru, dan Pegawai yang menjemputnya. Hal ini dimaksudkan, adanya wujud penghormatan dari siswa dan kasih sayang dari pembina sebagai bagian dari warga SMA Negeri 1 Maniangpajo. Selanjutnya tanpa komando, siswa berpencar memungut sampah sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan lingkungan sekolah sehat. Selain itu, setiap minggunya juga dilaksanakan lomba 8K.

Kegiatan lain yang dikembangkan untuk peningkatan keimanan dan ketaqwaan siswa di SMA Negeri 1 Maniangpajo adalah melaksanakan tadarrus bersama di dalam kelas, lima belas menit sebelum proses belajar mengajar berlangsung. Sehingga dalam setiap kelas di SMA Negeri 1 Maniangpajo pasti dijumpai Al Qur’an.

Saat pelaksanaan shalat Dhuhur, siswa digilir membawakan kuliah tujuh menit. Pada hari Jum’at, saat guru dan siswa laki-laki melaksanakan shalat Jum’at di Mushollah An-Nahar yang dibangun di SMA Negeri 1 Maniangpajo, guru dan siswa perempuan melakukan diskusi tentang hal-hal yang berkaitan dengan agama Islam.



Hasil penelusuran Yasser A. Amiruddin (Alumni SMAN 1 Maniangpajo Tahun 2002)

http://www.campuscemara.wordpress.com & http://www.campus-cemara.blogspot.com

0 komentar: